Apa itu Nama Domain?
Nama domain adalah bagian penting dari URL situs web. Cara kerjanya seperti alamat situs web di Internet, sama halnya dengan alamat rumah fisik Anda di dunia nyata. Untuk memahami apa itu nama domain dan alasan di balik menggunakannya, pertama-tama kita harus memahami konsep alamat IP.
Internet adalah jaringan raksasa komputer yang saling terhubung. Cara mengidentifikasi setiap perangkat adalah dengan menetapkan alamat IP untuk masing-masing perangkat tersebut. Alamat IP adalah serangkaian angka yang dipisahkan oleh tanda titik, seperti “104.20.73.209”. Yang berfungsi sebagai alamat perangkat di Internet.
Sebuah website tertampung pada server yang juga merupakan perangkat yang terhubung ke Internet. Oleh karena itu, server akan memiliki alamat IP sendiri. Ketika pengguna menggunakan browser untuk mengunjungi situs web, pengguna harus memasukkan alamat IP dari server yang menampung situs web tersebut, sehingga pengguna dapat membuat koneksi dengannya untuk memuat situs web yang dituju. Namun, bukan seperti ini cara kerjanya karena akan sangat sulit bagi manusia untuk mengingat serangkaian angka. Apalagi, dengan lebih dari 100 juta server yang menampung miliaran situs web di Internet, mustahil bagi manusia untuk mengingat jutaan alamat IP.
Untuk alasan ini, nama domain diperkenalkan untuk menyelesaikan masalah ini. Guna menyederhanakan proses bagi pengguna untuk mengunjungi situs web yang dituju. Daripada mengingat serangkaian angka, lebih mudah untuk mengingat teks. Cara kerjanya seperti petunjuk ke alamat IP tertentu di Internet. Ilustrasi di bawah ini menunjukkan berbagai bagian dari URL situs web dan di mana nama domain berada.
Bagaimana Cara Kerja Nama Domain?
Saat pengguna memasukkan nama domain di browser, browser akan terhubung ke Domain Name System (DNS) yang merupakan jaringan global server atas nama domain yang berlokasi di seluruh dunia. DNS seperti database yang menyimpan nama domain dan alamat IP yang sesuai. Nama domain yang diminta kemudian dicocokkan dengan data pada DNS, dan akan diterjemahkan ke dalam alamat IP. Browser kemudian membuat koneksi dengan alamat IP yang dihasilkan, yang kemudian akan meneruskan permintaan browser awal ke server hosting situs web yang dimaksud. Server situs web kemudian akan menanggapi permintaan browser dan mengembalikan data ke browser untuk memuat situs web untuk pengguna. Ilustrasi di bawah ini menunjukkan seluruh proses cara kerja nama domain.
Jenis-jenis Domain
Selain dari situs web .COM yang pada umumnya anda lihat di Internet, sebenarnya terdapat banyak jenis nama domain lainnya di Internet. Jenis nama domain tergantung pada ekstensi yang digunakan oleh nama domain. Ada dua kategori utama nama domain, Generic Top-level Domain (gTLD) dan Country Code Top Level Domain (ccTLD). Di bawah ini adalah deskripsi setiap kategori nama domain dan beberapa contoh untuk pengertian Anda.
Generic Top Level Domain (gTLD)
Sama seperti namanya gTLD adalah nama domain generik yang bisa didaftarkan oleh siapa saja dan dari mana saja. gTLD yang paling dikenal adalah .COM, .NET, .ORG, .BIZ, dan .INFO. Terdapat juga gTLD terbatas yang disedikan khusus, seperti .GOV untuk pemerintah, .EDU untuk lembaga pendidikan atau .MIL untuk militer. Sedangkan gTLD tidak terbatas tidak dipengaruhi oleh lokasi geografis atau negara mana pun. Siapa pun dapat mendaftarkan gTLD, di mana pun mereka berada. Contohnya termasuk “facebook.com”, “wikipedia.org”, “slideshare.net” dll.
Dalam beberapa tahun terakhir, gTLD telah berkembang dalam memasukkan banyak domain baru yang diperkenalkan oleh ICANN sejak 2013. Beberapa contoh gTLD baru ini termasuk .BLOG, .ONLINE, .SHOP, .TECH, .XYZ dan banyak lagi.
Country Code Top Level Domain (ccTLD)
ccTLD adalah jenis nama domain yang dibatasi untuk negara atau lokasi tertentu. Domain ini menggunakan standar kode negara sebagai ekstensi seperti .MY, .SG, .UK dll. Oleh karena itu, ICANN memberikan setiap negara ekstensi masing-masing, dan setiap negara diberikan wewenang untuk mengoperasikan ekstensi mereka sendiri. Beberapa negara membuka pendaftaran ccTLD mereka kepada publik, sementara sebagian besar negara menetapkan syarat dan ketentuan untuk mendaftar untuk perpanjangan mereka. Dapat dikatakan bahwa ccTLD merupakan kebalikan dari gTLD, yang mana untuk pendaftarannya harus tunduk pada syarat dan ketentuan tertentu, dan prosesnya lebih memakan waktu. Biasanya, syarat untuk mendaftar ccTLD adalah pendaftar harus warga negara dari negara tertentu atau jika diperuntukan untuk bisnis, maka perlu didaftarkan ke badan pemerintah setempat. Contoh ccTLD termasuk “webnic.cc”, “redd.it”, “instagr.am”, “youtu.be” dll.
Jika Anda tertarik, lihat daftar ccTLD paling populer ini dengan jumlah domain yang terdaftar di sini.
Jika Anda masih ragu tentang perbedaan antara kedua TLD ini, klik tautan di sini untuk membaca lebih lanjut!